Palembang, Berita Rakyat Sumatera – Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi menjadi narasumber dalam Talkshow TVRI Seruput Cuko, (Ngobrol Seru Seputar Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan) dengan topik Sinergi Sipil Militer Dalam Merawat Warisan Kepahlawanan di Kesdam II Sriwijaya Palembang, Jumat, (22/11/2024).
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi katakan Sumsel memiliki beberapa peninggalan budaya. Salah satu yang terkenal yaitu kerajaan Sriwijaya diyakini berada di Sumsel khususnya di Palembang. Selain itu, juga ada Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang.
“Dari berbagai sejarah tersebut telah meninggalkan semangat juang dari para pahlawan. salah satu pahlawan Sumsel yang memiliki jiwa kepahlawanan yang tinggi yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II yang namanya kita diabadikan sebagai nama bandara,” tandasnya.
Menurut Elen, Para tokoh pahlawan memberi inspirasi bagi kita bahwa jiwa kepahlawanan tetap abadi dan tetap dikenang menjadi monumental-monumental khusus.
“Pemprov Sumsel berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan semua pihak untuk memberikan dukungan dalam melestarikan situs kebudayaan yang melambangkan warisan semangat kepahlawanan, agar tetap terjaga,” ujarnya.
Disamping itu, Pemprov Sumsel terus berupaya untuk memperkenalkan cagar budaya di Sumsel kepada masyarakat khususnya ke generasi muda melalui berbagai kebijakan terkait pelestarian budaya Sumsel.
“Pelestarian kebudayaan perlu dilakukan sejak dini. Oleh sebab itu, Kita memasukan bahan ajar terkait kebudayaan ke bahan ajar pendidikan sekolah dasar dan pendidikan sejarah budaya ke semua tingkatan pendidikan,” jelasnya
Elen katakan sejarah menjadi bagian pembelajaran untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi generasi muda dan mahasiswa. Dengan begitu Pemerintah sendiri akan memberikan dua manfaat sekaligus yaitu mengenalkan situs budaya ke masyarakat sekaligus meningkatkan kepariwisataan.
“Situs budaya yang ada, bermanfaat untuk mengenang jiwa kepahlawanan yang ada. Pelestarian kebudayaan Sumsel sendiri dilakukan dengan bekerjasama dengan BUMN, BUMD, swasta atau pun perusahaan lainnya di tingkat lokal hingga nasional dengan pemanfaatan dana CSR masing-masing,” katanya.
Kerjasama yang disinergikan berupa dukungan untuk merenovasi dan memelihara situs budaya sehingga tempatnya dapat menjadi lebih menarik untuk dijadikan sebagai tempat wisata dan edukasi, tambahnya.
“Kuncinya adalah Perkenalkan sejarah sejak dini dan menanamkan rasa cinta ke budaya. Maka dibutuhkan kerjasama CSR yaitu terkait pengelolaan fisik, pendanaan dan publikasi yang terus akan ditingkatkan kedepannya,” katanya.
Selain itu, Pemprov Sumsel bahkan sudah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengharuskan bangunan pemerintahan berornamen tanjak. Ia berharap sinergi semua pihak dalam menjaga kelestarian budaya di Sumsel dapat dijaga dan ditingkatkan.
Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika, S.IP., M.Si., M.Tr.(Han)., katakan TNI dan semua komponen masyarakat harus menghargai kemerdekaan. Kita tidak boleh melupakan sejarah karena kedamaian yang telah dicapai saat ini didapatkan dengan proses yang cukup panjang.
TNI ikut tetap mengingat jasa pahlawan, salah satu cara yang dilakukan yaitu setiap tanggal 10 November 2024 dilakukan kegiatan untuk mengenang jasa pahlawan dengan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan yang menggambarkan kita betul-betul menghormati jasa pahlawan ini.
“Kami bersama Pemda berkomitmen menjaga, merawat dan membangun situs-situs sejarah yang ada di Sumsel. Kita juga melibatkan beberapa prajurit dalam menjaga beberapa situs sejarah di Sumsel untuk dapat menjadi bahan pembelajaran bagi kita bahwa perjuangan kita tidak mudah,” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatra Selatan, Kristanto Januardi, S.S., M.M. Turut hadir Kadis Kominfo Sumsel, Rika Efianti, SE, MM., Karo Humas dan Protokol, Tony Kurniawan, S.S., M.M., Kadis Budpar Sumsel, Pandji Tjahjanto. (jek/ril)
Komentar