PALEMBANG, BeritaRakyatSumatera – Bisnis perhotelan di Sumsel tengah tertekan akibat Pandemi Covid-19. Kondisi tersebut bahkan memaksa delapan hotel di Bumi Sriwijaya menutup sementara operasionalnya. Mulai dari yang bintang 4 hingga kelas melati sekalipun. Empat hotel yang tutup berada di Kota Palembang.
Sementara sisanya masing-masing satu hotel di Kota Lubuk Linggau dan OKU Timur dan dua hotel lagi di Kota Prabumulih. Kondisi ini diprediksi bakal terus bertambah seiring meningkatnya sebaran wabah Covid-19 di Sumsel.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Asfiudin mengatakan penutupan sementara bertujuan untuk mengurangi beban operasional. Pasalnya, pendapatan yang diperoleh manajemen tidak sebanding dengan beban yang harus dikeluarkan. Pandemi Covid-19 membuat okupansi atau tingkat keterisian kamar turun hingga 90 persen. “Jika tetap buka, operasional akan meningkat,” ujar Herlan saat dibincangi, Jumat (10/04/2020).
Herlan menyebutkan penutupan juga untuk mendukung pencegahan Covid-19 di Sumsel. Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Seluruh karyawan dicutikan. Harapannya kondisi ini tidak berlanjut ke PHK massal. Mudah-mudahan wabah ini bisa segera diobati,” katanya.
Dirinya berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan yang berimbas terhadap keberlangsungan bisnis perhotelan. Salah satunya dengan menunda penarikan pajak hotel. Walaupun beberapa hotel kecil masih beroperasional. “Untuk yang kecil (hotel,red), biaya operasionalnya juga rendah. Jadi masih bisa tetap jalan. Tapi untuk hotel besar, itu sangat berdampak,” ungkapnya.
Sementara itu, Owner Note Hotel Prabumulih, Rifky Baday mengatakan penutupan operasional hotelnya merupakan salah satu dampak minimnya tingkat okupansi selama wabah Korona menyerang Sumsel. Khususnya kota Prabumulih. Sejak awal merebaknya wabah, tingkat keterisian turun 90 persen. Bahkan, beberapa hari hotelnya tidak memiliki tamu sama sekali.
“Langkah ini merupakan inisiatif kami. Untuk mengurangi dampak penyebaran Covid-19. Lagian kalau dipaksakan buka, kami juga kebingungan pendanaannya. Terlebih Prabumulih sudah masuk zona Merah,” pungkas Rifky. (Tiwi)
Komentar