oleh

Ansar Ahmad Dorong Kerja Sama Strategis Kepri–Tiongkok di Bidang Migas, Perikanan, dan Industri

Tanjungpinang, Berita Rakyat Sumatera – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) terus berupaya menarik minat investor asal Tiongkok dengan menawarkan sejumlah sektor prioritas investasi, antara lain minyak dan gas bumi, perikanan, pariwisata, serta industri.

“Kami ingin Kepri menjadi mitra strategis industri Tiongkok sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi yang selama ini sudah terjalin,” ujar Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Minggu (2/11).

Ansar menjelaskan, sektor minyak dan gas di Blok Natuna memiliki potensi besar, baik dari sisi cadangan maupun prospek eksplorasi jangka panjang. Namun, pengembangan sektor ini memerlukan dukungan teknologi tinggi dan investasi dalam skala besar.
“Karena itu, kami berharap ke depan ada kerja sama konkret dengan pihak Tiongkok dalam pengembangan migas tersebut,” ujarnya.

Pada sektor perikanan, lanjut Ansar, Kepri memiliki potensi luar biasa sebagai provinsi kepulauan yang 98 persen wilayahnya berupa lautan. Hasil laut seperti tuna, cakalang, dan kerapu menjadi komoditas ekspor unggulan yang dapat dikembangkan melalui investasi dan transfer teknologi pengolahan hasil laut.
“Kami membuka peluang kerja sama di bidang perikanan tangkap maupun industri hilir, karena potensi laut Kepri sangat besar dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir,” katanya.

Sementara di sektor pariwisata, Ansar menyoroti kebijakan bebas Visa on Arrival (VoA) bagi wisatawan asal Tiongkok yang dinilai memberi dampak positif bagi peningkatan kunjungan wisata dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Bebas VoA akan mempermudah mobilitas wisatawan antarnegara. Potensi wisatawan asal Tiongkok sangat besar, apalagi Kepri memiliki kedekatan geografis dengan Singapura dan Johor,” jelasnya.

Di sektor industri, Ansar mengapresiasi kontribusi besar investor Tiongkok, salah satunya melalui PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kabupaten Bintan, yang dinilai memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Pemerintah daerah, kata Ansar, telah memberikan berbagai kemudahan investasi, terutama di kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), seperti fasilitas bebas bea masuk, tax allowance, tax holiday, dan pembebasan PPnBM.

Ia juga mengungkapkan rencana menjalin kerja sama sister city dengan kawasan industri di Tiongkok, khususnya Nansha Industrial Zone.
“Apa yang ada di Nansha Industrial Zone bisa kita kembangkan di Kepri agar menjadi sister industry city yang saling terhubung,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ansar menambahkan bahwa Pemprov Kepri terus berupaya memperluas cakupan kawasan FTZ hingga meliputi Tanjungpinang, Bintan, dan Karimun. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah investor memahami mekanisme investasi sekaligus mempercepat proses perizinan.
“Untuk kewenangan daerah tentu akan kami permudah, sedangkan hal yang menyangkut kewenangan pusat akan kami bantu fasilitasi dengan kementerian terkait agar investasi dapat segera terealisasi,” tutupnya. (mhn/bbs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *