Jakarta, Berita Rakyat Sumatera – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada masing-masing bakal pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden untuk tidak menggunakan cara-cara politik yang bisa memecah belah demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.
“Kemarin, kita melihat dua calon sudah mendaftar, tinggal satu pasangan yang belum,” papar Kapolri saat membawakan kuliah umum di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Listyo mengemukakan Polri saat ini fokus pada pengamanan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024. Listyo. Sejauh ini sudah ada dua bakal paslon capres-dan cawapres telah mendaftar di KPU RI. Sehingga pelaksanaan tahapan pemilu sudah berjalan dan ini dianggap krusial.
Dua paslon yang telah mendaftar ke KPU RI Pada Kamis, 19 Oktober 2023 masing-masing pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Untuk itu, Kapolri kembali mengingatkan kepada para bakal paslon dan timnya sebelum dan setelah ditetapkan menjadi paslon agar selalu mengedepankan cara berpolitik yang baik, santun dan tidak memecah belah persatuan bangsa. Sebab, dampaknya masyarakat menjadi korban.
“Jangan gunakan politik pecah belah yang bisa membuat masyarakat menjadi korban. Itu sering saya sampaikan dan saya tidak pernah ragu kepada siapa pun capresnya. Karena ini penting untuk kita semua,” tutur dia.
Menurut dia, setiap pesta demokrasi termasuk yang berlangsung lima tahun sekali tentu menjadi ancaman dan potensi konflik bisa saja terjadi. Oleh karena itu, pihaknya akan bertindak secara hati-hati agar tidak memunculkan konflik saat pelaksanaan Pemilu serentak 14 Februari 2024.
“Tentunya ini menjadi ancaman bagi kita semua, yang namanya situasi konflik. Apabila kita tidak hati-hati pasti akan terjadi itu (konflik). Saya selalu berpesan, mari kita jaga persatuan dan kesatuan,” ucapnya.
Guna mengantisipasi potensi munculnya konflik dalam kontestasi, Listyo mengatakan telah menemui seluruh pimpinan partai politik bahkan di beberapa kesempatan ia sering bertemu masing-masing bakal capres yang akan maju bertarung.
“Saya berkali-kali bicara dan tidak pernah ragu untuk bicara kepada Ketua Umum Partai, saya bicara kepada capres. Boleh maju, tapi adu gagasan. Yakinkan kepada masyarakat, bahwa beliau-beliau adalah calon pemimpin yang pantas untuk dipilih,” tuturnya menambahkan.
Pihaknya pun berharap agar civitas akademika Unhas Makassar dan jajarannya ikut menyampaikan pesan persatuan tersebut. Perbedaan boleh ada, beda pendapat boleh, tetapi persatuan dan kesatuan harus di jaga, Karena siapa pun pemimpinnya nanti membutuhkan itu. (rma/bbs)
Komentar