oleh

Prabowo Instruksikan Perbaikan Teknis Usai Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis

Jakarta, Berita Rakyat Sumatera – Presiden Prabowo Subianto langsung memberikan arahan teknis dan detail kepada jajaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) usai insiden keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa lebih dari 5.000 anak.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan, Presiden menggelar rapat darurat beberapa jam setelah tiba di Jakarta pada Sabtu (27/9) malam. “Sejak kemarin Beliau mendarat di Halim, Presiden langsung memanggil beberapa menteri khusus berkenaan dengan MBG. Beliau memberikan petunjuk detail terkait perbaikannya, termasuk aspek kebersihan dan prosedur, karena hasil sampel awal menunjukkan adanya bakteri sebagai penyebab utama,” kata Prasetyo di Jakarta, Minggu (28/9).

Menurutnya, rapat lanjutan yang dipimpin Menko Pangan di Kementerian Kesehatan pada Minggu siang juga telah dilaporkan kepada Presiden. “Bapak Presiden sangat concern, terutama soal disiplin prosedur dan kebersihan yang terkait dengan air,” tegas Prasetyo yang juga Juru Bicara Presiden RI.

Selain MBG, Presiden Prabowo turut membahas sejumlah program prioritas lain dalam rapat terbatas di kediamannya di Jalan Kertanegara, seperti lifting minyak, revitalisasi tambak dan kampung nelayan, serta program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Rapat tersebut berlangsung sekitar tiga jam.

Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan sepanjang Januari–September 2025 tercatat 70 insiden keamanan pangan terkait MBG, dengan total 5.914 penerima terdampak. Dari jumlah tersebut, 1.307 kasus ditemukan di wilayah I Sumatera, 3.610 kasus di Pulau Jawa, dan 997 kasus di wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, serta Nusa Tenggara).

Hasil uji laboratorium menunjukkan penyebab keracunan berasal dari sejumlah bakteri, antara lain E-coli pada air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso; Salmonella pada ayam, telur, dan sayuran; serta Bacillus cereus pada menu mie. Kontaminasi air juga ditemukan mengandung bakteri coliform, klebsiella, proteus, dan lainnya. (mhn/bbs)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *