oleh

Cerita Dibalik Kesembuhan Pasien Covid-19 asal Sumsel, Anak Lulus Kedokteran Jadi Motivasi

PALEMBANG, BeritaRakyatSumatera – Melihat kebahagiaan dan kesuksesan seorang anak, selalu menjadi cita-cita bagi orang tua manapun. Anak selalu bisa menjadi alasan pemicu semangat orang tua untuk bekerja, berkarir hingga sembuh dari penyakit.

Hal ini juga yang dirasakan oleh I Nyoman Warsayasa (55). Anggota DPRD Kabupaten OKI yang divonis positif Covid-19 ini, Sabtu (11/4), sudah dinyatakan sembuh. Ia berhasil melewati masa inkubasi sejak 24 Maret lalu dan menjalani setiap perawatan yang diberikan tim medis Rumah Sakit Mochammad Hoesin (RSMH) Palembang. Hasil pemeriksaan spesimen sebanyak dua kali menunjukkan tubuhnya lepas dari virus mematikan tersebut.

Kesembuhan yang didapat Nyoman tidak hanya buah kerja keras tim medis RSMH Palembang. Ada hal lain di luar medis yang berhasil memacu semangat dan keinginannya untuk sembuh. Yakni saat mendengar anaknya yang berada di Bali lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kebahagiaannya sebagai orang tua tidak terkira.

“Hal inilah yang membuat saya sangat gembira dan semangat untuk sembuh. Dan saya sangat bersyukur hari ini dinyatakan negatif dari Covid-19,” ujar Nyoman saat menghadiri Konferensi Pers di RSMH Palembang.

Nyoman menceritakan pengalamannya saat terpapar virus Corona. Gejala awal saat dirinya terkena penyakit Corona yakni batuk kering yang tak berkesudahan. Pada prinsipnya, Nyoman merupakan pria yang peduli dengan kesehatan. Sehingga, sedari awal dirinya terkena penyakit batuk, Nyoman langsung memilih berobat ke RSUD Kayu Agung.

Setelah diberi obat, batuknya pun sembuh. Namun, tak lama kemudian dirinya terserang demam tinggi. Ia pun langsung memilih berobat ke RS. Kemudian demamnya pun turun. Tapi setelah diobati, tubuhnya malah terserang ngilu di berbagai persendian selama dua hari berturut-turut. Ia pun tak tahan lagi dan memilih langsung berobat ke RS Charitas Palembang yang memiliki fasilitas kesehatan lebih lengkap.

“Tanggal 24 Maret itu saya langsung ke Charitas. Tapi pihak Charitas merujuk saya ke RSMH Palembang karena menunjukkan gejala Covid-19,” ungkapnya.

Ia sadar betul betapa menakutkannya penyakit mematikan tersebut yang telah merenggut puluhan ribu nyawa dari seluruh dunia. Perasaannya sangat sedih. Terlebih banyak berita hoax berseliweran yang membuat dirinya dan keluarganya terganggu. Mentalnya benar-benar turun.

Namun, tim medis yang bekerja untuk kesembuhannya. Mulai dari dokter, perawat dan tenaga medis lainnya terus menguatkan dan meyakinkan dirinya. Ia pun memilih berkonsentrasi terhadap kesembuhannya agar bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. Ia mengikuti setiap anjuran dan aturan yang disampaikan dokter dan suster. Semangat untuk sembuh pun timbul ketika dirinya mendapatkan kabar a jika anaknya lulus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

“Orang tua mana yang tidak senang dan gembira melihat anaknya berprestasi,” terangnya.

Kini, Nyoman pun sudah diperbolehkan kembali ke rumah dan beraktifitas seperti biasa. Ia pun sudah berencana untuk mensosialisasikan bahaya Covid-19 kepada konstituennya di daerah pemilihan. Hanya saja, ia harus tetap mengikuti anjuran dokter untuk isolasi mandiri selama 14 hari.

“Saya tetap akan memulihkan diri dulu sampai fit. Baru bertemu dengan masyarakat,” ungkapnya.

Nyoman merupakan pasien kedua asal Sumsel yang berhasil keluar dari bayang-bayang virus Korona. Sebelumnya sudah ada pasien lain asal Palembang yang juga dinyatakan sembuh.

“Dia (Nyoman) adalah pasien kedua yang sembuh,” ujar Wakil Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Harun Hudari.

Harun mengatakan RSMH saat ini masih merawat 10 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka saat ini dalam kondisi baik dan sedang. Tiga pasien tengah menunggu hasil laboratorium. Apakah tubuhnya masih terpapar virus atau sudah hilang. “Harapannya seluruh pasien bisa sembuh dari Covid-19,” ucapnya. (Tiwi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *