PALEMBANG, BeritaRakyatSumatera – Penerapan karantina sementara di ODP Center atau Rumah Sehat Jakabaring bagi pendatang terus diterapkan. Kali ini, dilakukan terhadap 13 orang santri asal Sumsel yang baru tiba dari Jawa Timur. Mereka terpaksa menjalani isolasi mandiri di Rumah sehat Jakabaring lantaran salah seorang diantaranya kedapatan positif saat dilakukan Rapid Test.
Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengatakan, karantina atau isolasi diri merupakan sesuatu yang memang wajib diberlakukan untuk masyarakat yang masuk ke Sumatera Selatan.
“Rapid tes juga harus dilakukan. Bukan apa-apa, ini demi kenyamanan bersama. Tidak ada salahnya setiap warga yang masuk ke Sumsel di rapid tes. Seperti yang kita lakukan terhadap para santri ini,” kata Mawardi ramah.
Pemprov Sumsel sendiri memang telah komitmen dalam penanganan Covid-19 ini. Termasuk dengan menyediakan ODP Center sebagai tempat karantina untuk masyarakat.
“Tanpa batas kita menyiapkan rapid tes ini. Sebanyaknya kita siapkan berapa kebutuhannya. Kita siap untuk ini, setiap orang silahkan manfaatkan ODP Center ini tanpa terkecuali,” kata Mawardi menjelaskan.
Soal pelayanan di ODP Center, lanjutnya, telah dilakukan secara maksimal. “Mandi, makan dan lainnya kita siapkan. Ini sudah memadai. Kita memang komit dengan keselamatan masyarakat ini, termasuk para santri ini juga tidak perlu khawatir. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Gugus Tugas Sumsel sangat serius mengurus mereka,” tutur Mawardi sembari tersenyum.
Kendati begitu, Pemprov Sumsel juga tidak melarang jika ODP tersebut menginginkan untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing. “Tapi tetap harus melewati pemeriksaan dulu. Kita juga melihat rumahnya memadai atau tidak. Ini harus dilakukan dengan benar,” bebernya.
Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan jumlah santri yang tiba dari Jawa Timur mencapai 224 orang. Rinciannya 158 orang menggunakan jalur darat atau bus. Sementara 66 lainnya lewat jalur udara melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Begitu tiba di Palembang, sebanyak 171 santri langsung menjalani Rapid Test.
“Sebanyak 12 diantaranya langsung dibawa ke Rumah Sehat Jakabaring. Sebab salah seorang rekannya mengalami demam. Dan hasil rapid testnya positif. Sementara yang positif langsung diisolasi di RSUD Siti Fatimah,” kata Yusri saat memberikan keterangan persnya.
Lanjut Yusri, dari 12 orang yang dibawa ke Rumah Sehat Jakabaring, seorang diantaranya meminta isolasi mandiri di rumah. “Jadi saat ini ada 11 orang yang diisolasi di Rumah Sehat. Mereka akan tinggal untuk diawasi kesehatannya sembari menunggu hasil dari tes Swab selesai,” bebernya.
Sebelumnya Ketua IKPM Cabang Sumsel Hendrawan M Ilyas mengatakan, para santri asal yang pulang akan melalui jalur darat dan udara. Untuk santri putri rencananya menggunakan dua bus dengan total 93 orang santri, 2 pembimbing dan 3 wali santri. Sementara yang menggunakan pesawat sebanyak 57 santri dan 4 pembimbing.
Sedangkan untuk santri putra diketahui hanya akan mengunakan bus. Untuk totalnya yakni 288 orang santri dan 14 pembimbing.
“Mereka akan pulang secara bertahap. Ada yang menggunakan pesawat dan ada yang menggunakan bus. Mereka memang sudah mulai pulang sejak kemarin,” pungkasnya. (Yani)
Komentar