Medan, Berita Rakyat Sumatera – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menginstruksikan mitigasi sejak dini untuk mencegah bencana banjir bandang di destinasi wisata Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan yang lebih tinggi agar tragedi banjir bandang pada 2023 tidak terulang saat curah hujan meningkat.
“Kesiapan kita adalah mengantisipasi,” ujar Gubernur Bobby usai rapat koordinasi virtual tentang kesiapsiagaan banjir bandang akibat bencana hidrometeorologi basah dengan Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, Sabtu (27/9).
Gubernur mendorong Forkopimda, BMKG, BPBD, dan akademisi untuk memberikan pemahaman mitigasi awal, sehingga potensi bencana dapat diidentifikasi sejak dini. Langkah ini diharapkan dapat melindungi masyarakat serta pelaku usaha di sepanjang Sungai Bahorok dari dampak bencana.
Dalam kesempatan itu, Bobby juga meminta masukan BMKG mengenai langkah antisipasi agar tragedi banjir bandang 2023 tidak terulang.
“Meningkatkan kesiapsiagaan bagi warga dan pelaku usaha di sekitar wisata Bahorok sangat penting. Harapannya, mereka dapat mengetahui lebih awal bila ada potensi bencana,” katanya.
Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa banjir bandang di Bukit Lawang dipicu gempa bumi kecil yang tidak dirasakan manusia sehingga mengakibatkan pergeseran kontur tanah. Ia menambahkan, bencana banjir bandang pada 2003 juga diidentifikasi akibat longsoran di perbukitan Bukit Barisan, terutama sepanjang Sungai Bahorok.
“Longsoran ini disebabkan kontur tanah yang curam dan mudah bergerak. Material berupa kayu yang tercabut hingga ke akar menumpuk dan membendung hulu sungai. Saat puncak musim hujan, bendungan alami itu jebol sehingga air, tanah, dan kayu menerjang permukiman di pinggiran sungai,” jelas Dwikorita.
Ia mengingatkan perlunya kewaspadaan sebelum Desember, mengingat adanya potensi gempa kecil yang tidak dirasakan masyarakat. Pemerintah diminta memantau sungai dan bukit di sekitarnya untuk mendeteksi perubahan struktur tanah, seperti retakan atau tumpukan material yang berpotensi membendung aliran sungai.
Menurut Dwikorita, upaya mitigasi dapat dilakukan dengan mengurangi tumpukan material yang menutup sungai secara bertahap, melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten. “BMKG juga akan berkoordinasi dengan BPBD untuk memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat, mengingat curah hujan sangat tinggi,” tambahnya.
Bupati Langkat, Syah Afandin, mengapresiasi perhatian Gubernur Bobby terhadap destinasi wisata Bukit Lawang. Menurutnya, komitmen Gubernur dalam pembangunan, termasuk perbaikan jalan dan upaya mitigasi bencana, menjadi angin segar bagi masyarakat Langkat.
“Kami atas nama masyarakat Langkat sangat bahagia atas perhatian Pak Gubernur. Kami berharap pembangunan di sini terus dilanjutkan,” ujar Syah Afandin. (mhn/bbs)
Komentar