Jakarta, Berita Rakyat Sumatera – Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina, melalui forum parlemen anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) yang digelar di Meksiko.
“Saya mendorong MIKTA untuk berperan sebagai positive force, penyelesaian berbagai krisis global seperti krisis di Palestina, Ukraina, maupun krisis iklim,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Di hadapan para delegasi, Puan menyatakan MIKTA sebagai negara-negara middle power (kekuatan menengah), mendesak dilakukannya gencatan senjata permanen antara militer Israel dengan kelompok Hamas di Gaza, Palestina.
“Krisis di Gaza dapat berdampak pada stabilitas global, jika tidak segera kita tangani bersama. Kita tidak boleh menutup mata atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” katanya menegaskan.
Puan mengatakan negara-negara MIKTA harus menggunakan pengaruh kolektifnya untuk mengembalikan nilai kemanusiaan dan mendesak dimulainya gencatan senjata secara permanen dan sesegera mungkin di Gaza.
Menurutnya, gencatan senjata perang di Gaza harus dilakukan secepat mungkin mengingat sudah lebih dari 34.000 orang penduduk Palestina menjadi korban akibat serangan Israel.
Dia juga menyoroti bagaimana 15 orang terbunuh dalam setiap jam akibat perang di Gaza, dengan 72 persen dari korban adalah perempuan dan anak-anak.
“Kita harus mengubah paradigma dari perlunya suatu negara dapat ‘memenangkan perang’ menjadi ‘memenangkan perdamaian’ (winning the peace, not winning the war),” katanya.
Puan mengatakan parlemen harus membantu mengatasi akar masalah penyebab konflik, termasuk mengatasi ketidakadilan dan ketimpangan.
Dia juga menekankan pentingnya diplomasi parlemen terhadap penghormatan kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara.
“Saya mengajak parlemen negara-negara MIKTA untuk bersama menjadi pilar utama dalam membangun perdamaian dan stabilitas global,” katanya.
MIKTA Speakers’ Consultation ke-10 mengusung tema The Coordinated Action of Parliaments to Build a More Peaceful, Equitable, and Fair World atau Aksi Parlemen yang Terkoordinasi untuk Membangun Dunia yang Lebih Damai, Seimbang, dan Adil. (ojn/bbs)
Komentar