oleh

FANTASTIS, MURATARA TENDERKAN 18 PAKET PROYEK SEBESAR Rp.45 MILIAR

//Presiden Joko Widodo: Pembangunan Harus Betul-betul Perhatikan Wabah Covid

MURATARA, Berita Rakyat Sumatera – Di tengah wabah Coronavirus Covid-19 melanda seluruh negeri, proses tender paket-paket proyek di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tetap terus dilanjutkan. Bahkan, dari 18 paket proyek itu total nilainya fantastis mencapai angka Rp45.139.000.000 atau Rp45 miliar.

Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Muratara.

Data paket-paket proyek itu terdiri dari 1 paket konsultan pengawasan, dan 17 paket proyek konstruksi (infrastruktur). Dari data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Muratara, untuk anggaran Konsultan Pengawas Pembangunan IGD nilai HPS sebesar Rp339,7 juta. Sedangkan paket proyek fisik infrastruktur antara lain, Pembukaan dan Peningkatan Jalan Desa Norman Baru, Rupit sebesar Rp1 miliar, Peningkatan Jalan Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya sebesar Rp2,5 miliar.

Paket proyek Pembangunan Mushola Al-Ikhlas Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung senilai Rp499,4 juta. Peningkatan Jalan Simpang Lintas Bukit Langkah, Bukit Ulu, Kecamatan Karang Jaya (Lanjutan) nilai HPS proyeknya Rp3 miliar. Pengembangan Gedung IGD sebesar Rp16,1 miliar. Peningkatan Jalan menuju Masjid Nur Hidayah, Kel. Muara Rupit, Kecamatan Rupit sebesar Rp400 juta.

Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Muratara.

Kemudian, paket proyek fisik untuk Peningkatan Jalan Dalam Desa Sumber Makmur, Kec. Nibung sebesar Rp2 miliar. Peningkatan Jalan Desa Pauh I Kec Rawas Ilir sebesar Rp2,3 miliar. Pembukaan Jalan Desa Kec. Rupit sebesar Rp1,3 miliar. Pembukaan dan Peningkatan Jalan Desa Lubuk Rumbai Kec. Rupit (Lanjutan) sebesar Rp1,6 miliar.

Proyek-proyek lain yang sedang ditenderkan ialah Rigid Beton Jalan Poros Kantor Camat – Dusun IV Desa Beringin Makmur II, Kec. Rawas Ilir sebesar Rp1,5 miliar. Peningkatan Jalan menuju Transos-SP2 Sumber Sari, Kec
Nibung senilai Rp500 juta. Pembangunan Jembatan Sungai Keruh Ulu, Kec. Nibung sebesar Rp3,7 miliar. Pelebaran Jalan dalam Desa Remban, Kec. Rawas Ulu (Lanjutan) senilai Rp500 juta.

Kabupaten Muratara juga melanjutkan proses tender untuk paket proyek Pembangunan Jembatan Sungai Nangoi Desa Sodokan, Kec. Ulu Rawas dengan nilai HPS sebesar Rp5 miliar. Rehabilitasi dan Rekonstruksi DPT Kel. Surulangun dekat Jembatan Kec. Rawas Ulu sebesar Rp2,4 miliar, serta paket proyek fisik untuk Pembangunan Gedung Serbaguna Desa Kelumpang Jaya, Kec. Nibung senilai Rp499,9 juta.

Paket proyek non-fisik dan proyek-proyek fisik infrastruktur di Kabupaten Muratara ini diumumkan dengan masa pendaftaran antara 4-6 Mei 2020. Batas akhir pendaftaran ada yang hingga pukul 23.00 WIB.

Untuk diketahui bahwa kasus Coronavirus Covid-19 di Kabupaten Muratara data update terakhir oleh Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumsel sebanyak 48 ODP (Orang Dalam Pemantauan), terdiri dari 3 orang proses pemantauan dan 43 selesai pemantauan. Selain itu, di Kabupaten yang dipimpin Bupati Syarif Hidayat itu telah terkonfirmasi 2 PDP (Pasien Dalam Pengawasan), 2 orang selesai pengawasan, dan 10 orang kontak Tracing yang diperiksa Swab PCR, dan 1 orang positif terjangkit Covid-19. Satu orang positif Covid dari Kabupaten Muratara itu merupakan bagian dari 156 orang positif Covid-19 di Sumatera Selatan.

“Seluruh warga di daerah manapun di Sumatera Selatan, kita imbau agar terus melaksanakan protokol penanganan Covid-19. Mari kita putus mata rantai penyebaran dan penularan virus Covid-19 secara bersama-sama,” kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Selatan, Yusri.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2021 yang digelar secara virtual melalui telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta, mengatakan bahwa Musrenbangnas adalah siklus tahunan untuk merencanakan pembangunan tahun depan atau tahun 2021 di mana menurutnya perencanaan tersebut harus adaptif mengingat situasi pandemi Covid-19 yang terjadi tahun ini.

“Perencanaan pembangunan tahun 2021 harus betul-betul adaptif dengan perkembangan situasi yang kita hadapi saat ini. Apa yang kita kerjakan tahun ini akan memberi fondasi bagi tahun yang akan datang,” kata Presiden, sebagaimana dilansir tim Kepresidenan.

Pada tahun ini, pemerintah telah melakukan berbagai penyesuaian target pembangunan. Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan realokasi dan refocusing belanja secara besar-besaran. Bidang prioritas pun bergeser pada tiga hal, yaitu bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin, serta stimulus ekonomi agar pelaku usaha bisa bertahan dan mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kita butuh kecepatan untuk keselamatan seluruh rakyat Indonesia. Memang belum ada kepastian kapan ini akan berakhir. Setiap ahli memiliki hitungan-hitungan yang berbeda mengenai pandemi (wabah) Covid-19,” kata Presiden menegaskan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menegaskan, bahwa instruksi Presiden agar anggaran-anggaran proyek fisik infrastruktur bila tidak sangat urgent segera alihkan untuk penanangan wabah Covid-19. Terlebih daerah-daerah yang sudah terjangkit Coronavirus Covid-19. Presiden mencontohkan, anggaran dasar puluhan triliun rupiah untuk pembangunan proyek fisik ibukota baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur bahkan juga dialihkan untuk penanangan “perang” melawan Covid. Pemerintah Pusat juga meminta Pemerintah Daerah untuk prioritas penanganan wabah Covid-19 di daerah masing-masing.(asm/ras/ind).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *